Sedangkantegangan total pada rangkaian seri adalah jumlah tegangan pada masing-masing hambatan. Di rumuskan: V total = V1 + V2 + V3. R total = 2 ohm + 3 ohm + 4 ohm = 9 ohm. Mencari arus listrik: Hambatan penggantinya adalah 9 ohm dan kuat arus totalnya 1,3 ampere. Soal nomor 8. Ohm yang dilambangkan menggunkan simbol pada awalnya terbagi menjadi 2 bagian. Untuk bagian pertama adalah definisi hambatan yakni V = IR sehingga dinamakan dengan hukum Ohm. Namun, Ohm juga menyatakan jika R merupakan sebuah konstanta yang tidak bergantung dengan V atau L. Untuk bagian kedua hukum ini tidak sepenuhnya benar seluruhnya. Hubungan V = IR bisa diterapkan untuk resistor apa pun dimana V merupakan beda potensial di antara kedua ujung hambatan serta I merupakan arus yang mengalir di dalamnya. Sementara R merupakan hambatan atau resistansi resistornya. Bunyi hukum Ohm adalah kuat arus yang mengalir di dalam sebuah hambatan atau penghantar besarnya sebanding dengan tegangan atau beda potensial antara ujung ujung penghantar itu. Pernyataan ini bisa ditulis menjadi V = IR. A. Sejarah Hukum Ohm Hukum Ohm merupakan pernyataan jika besar arus listrik yang mengalir lewat sebuah penghantar akan selalu berbanding lurus dengan benda potensial yang diterapkan. Sebuah benda penghantar bisa dikatakan mematuhi hukum Ohm jika nilai resistansi tidak tergantung dari besar serta polaritas beda potensial yang dikenakan. Meski pernyataan ini tidak berlaku di semua jenis penghantar, akan tetapi istilah hukum tetap bisa dipakai untuk alasan sejarah. Jika secara matematis, maka hukum Ohm bisa diekspresikan dengan persamaan I adalah arus listrik yang mengalir di sebuah penghantar dalam satuan Ampere. V merupakan tegangan listrik di kedua ujung penghantar dalam satuan Volt dan R merupakan nilai hambatan listrik atau resistansi yang ada di sebuah penghantar dalam satuan Ohm. Hukum Ohm bisa dinyatakan ke dalam sebuah rumus yakni sebagai berikut R atau E = I X R atau I=R Menunjukkan banyak hambatan Menunjukkan banyaknya aliran arus Menunjukkan banyaknya tegangan listrik dalam rangkaian tertutup. Satuan hambatan merupakan satu Ohm [1].Satuan dari aliran arus merupakan satu ampere [I A].Satuan dari tegangan listrik merupakan satu Volt [1 V]. C. Sifat Arus Dalam sebuah logam, semua arus dibawa elektron dan ion positif yang beratnya tetap di kedudukan yang umumnya di dalam struktur kristal. Hanya di elektron valensi yakni elektron terluar saja yang akan memiliki peran bebas dan juga di dalam proses penghantaran elektron lain terikat kuat dengan ionnya. Elektron akan dicatu ke logam pada salah satu ujungnya kemudian dikeluarkan dari ujung lain sehingga bisa menghasilkan arus. Namun logam tersebut secara menyeluruh masih netral dari segi listrik statiknya. D. Penerapan Hukum Ohm Hukum Ohm sendiri bisa digunakan dalam beberapa penerapan, seperti Digunakan untuk alat listrik seperti lemari es, televisi, lampu, setrika dan berbagai alat listrik listrik yang ditambahkan dengan tegangan yang lebih kuat dari tegangan yang seharusnya mengakibatkan alat listrik tidak bekerja normal. Contohnya lampu yang diberikan tegangan rendah sehngga masih redup, setrika yang diberikan tegangan rendah maka membuat proses pemanasan elemen semakin listrik di sebuah tegangan lebih besar dari tegangan seharusnya mengakibatkan arus listrik menjadi cepat Ohm digunakan untuk membuat sebuah rangkaian listrik pararel, seri serta gabungan. E. Contoh Soal Hukum Ohm Berikut ini akan kami jelaskan beberapa contoh soal hukum Ohm yang bisa dipelajari 1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R] Apabila nilai sebuah tegangan di Voltmeter adalah 50V serta nilai arus listrik di amperemeter adalah 2A. Maka berapa nilai resistansi di potensiometer?. Masukkan nilai tegangan 50V serta arus listrik 2A ke rumus Ohm seperti berikut ini R = V / IR = 50 /2R = 25 Ohm Untuk itu, nilai resistansinya adalah 25 Ohm. 2. Menghitung Tegangan [V] Silahkana atur nilai resitansi atau hambatan potensiometer ke 2500 Ohm lalu atur DC Generator atau power supply hingga menghasilkan arus listrik 100 mA. Lalu, berapa tegangan dari soal kedua ini? Silahkan anda konversikan unit arus listrik yang masih 1 miliAmpere lebih dulu ke satuan unit Ampere, yakni 100mA Resistansi Potensiometer 2500 OhmNilai Arus Listrik Ampere Sementara untuk mencari nilai tegangan atau V, maka rumus yang bisa anda pakai adalah sebagai berikut V = I x RV = x 2500V = 250 Volt 3. Menghitung Arus Listrik Setting dari power supply atau DC Generator supaya nantinya bisa memperoleh output tegangan 30V kemudian atur nilai potensiometer ke 70 Ohm. Lalu, berapa nilai dari arus listrik?. Silahkan masukkan nilai tegangan 30V serta nilai resistansi dari potensiometer yakni 70 ohm di dalam rumus hukum Ohm I = V / RI = 30 / 70I = 0,4 Ampere Maka, hasilnya adalah Ampere. Menjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika Perhatikan gambar dibawah ini 4. Resistor Seri Terdapat 2 resistor yang disusun secara seri dengan nilai hambatan R1 = 2 dan R2 = 3 . Berapakah nilai hambatan totalnya ? Ra-b = Nilai Resistansi abR1 = Resistor 1R2 = Resistor 2 Untuk resistor dengan susunan seri maka penghitungannya hanya tinggal ditambahkan saja untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. Rab = R1 + R2 Rab = 2 + 3 Rab = 5 5. Resistor Paralel Terdapat resistor yang disusun secara paralel dengan nilai R3 = 4 dan R4 = 8 . Maka berapakan nilai hambatan total pada rangkaian tersebut. Rb-c = Nilai Resistansi bcR3 = Resistor 3R4 = Resistor 4 Untuk resistor dengan susunan paralel maka penghitungannya menggunakan rumus sebagai berikut untuk mengetahui nilai resistansi totalnya. 1/Rbc = 1/R3 + 1/R41/Rbc = 1/4 + 1/81/Rbc = 2/8 + 1/81/Rbc = 3/8Rbc = 8/3Rbc = 6. Resistor Rangkaian Campuran Latihan soal lihat gambar diatas. Untuk menghidung rangkaian elektronika yang terdapat susunan resistor campuran maka dapat menggunakan metode menghitung nilai resistansi pada rangkaian paralel terlebih dulu kemudian baru menjumlahkannya. Rac = Nilai resistansi Hambatan total dari point a ke cRab = Nilai resistansi dari point a ke bRbc = Nilai resistansi dari point b ke c Dapat dikatakan juga bahwa Nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu Rac merupakan penjumlahan nilai hambatan dari Rab dan Rbc, maka untuk mengetahuinya dapat menggunakan cara sebagai berikut ini Rac = Rab + RbcRac = 5 + Rac = Jadi nilai hambatan total pada rangkaian tersebut yaitu A. Sejarah Hukum OhmB. Rumus Hukum OhmC. Sifat ArusD. Penerapan Hukum OhmE. Contoh Soal Hukum Ohm1. Menghitung Resistansi atau Hambatan [R]2. Menghitung Tegangan [V]3. Menghitung Arus ListrikMenjumlahkan nilai hambatan total pada sebuah rangkaian elektronika4. Resistor Seri5. Resistor Paralel6. Resistor Rangkaian Campuran
RumusHambatan Listrik. Rumus hambatan listrik dapat diketahui memiliki beberapa komponen yaitu R merupakan hambatan (Ohm), V adalah tegangan (Volt), dan I yaitu kuat arus (ampere). Maka dapat diketahui rumus hambatan listrik adalah. R= V/I. Contoh Soal. Kuat arus listrik diketahui sebesar 0,5 ampere yang mengalir pada penghantar beda potensial

Kelas 12 SMARangkaian Arus SearahRangkaian HambatanPerhatikan gambar di bawah ini!9 ohm A 1 ohm B 6 ohmV=10 volt r=0,4 ohmHitunglah!a. Arus listrik yang mengalir pada hambatan 1 ohmb. Tegangan listrik pada hambatan 9 ohmRangkaian HambatanRangkaian ListrikRangkaian Arus SearahKelistrikan dan teknologi Listrik di LingkunganElektroFisikaRekomendasi video solusi lainnya0237Intensitas cahaya setelah melewati polarisator tinggal 50...01171 C=10^6 muCKuat arus di dalam sepotong kawat penghantar ...Teks videoJadi pada soal ini kita diberikan sebuah rangkaian listrik di sini akan ditentukan arus listrik pada hambatan 1 Ohm dan tegangan listrik pada hambatan 9 Ohm pada soal diketahui bahwa F1 itu 9 Ohm kemudian R2 6 Ohm dan R3 itu 1 M kemudian di sini ada hambatan dalam yaitu 0,4 M kemudian disini tegangan yaitu 10 volt yang ditanyakan itu ialah arus listrik pada 1 Ohm atau 3 nya berapa kemudian tegangan listrik pada 90 atau V1 nya itu berapa jadi untuk menentukan arus listrik yang mengalir pada hambatan 1 Ohm kita harus cari tahu dulu Berapa hambatan total pada rangkaian di sini antara 9 Ohm dan 6 Ohm dia adalah rangkaian paralel jadi disini kita menggunakan rumus untuk mencari hambatan pada rangkaian paralel di mana sprei itu = a + seperdua kita masukkan seper 9 + seperenam kita samakan penyebutnya jadi kita akan dapatkan sini. 54 kemudian kita samakan pembilangnya yaitu 6 + 9, kemudian kita jumlah kita akan dapatkan 15 atau 54 kemudian Rp nya itu adalah 54/16 kita bagi kita akan dapatkan 3,6 m. Setelah itu rangkaiannya akan menjadi seperti ini jadi seperti ini gambar rangkaiannya. Jadi setelah kita mencari hambatan totalnya untuk rangkaian paralel akan menjadi seperti ini dia dirangkai secara seri dengan rangkaian seri jadi disini untuk hambatan totalnya itu ialah merupakan penjumlahan dari hambatannya itu RT ditambah R 3 kemudian kita masukkan nilainya di sini artinya itu ialah 3,6 + dengan 1 kemudian setelah itu di sini kita jumlah kita akan dapatkan 4,6 m itu adalah hambatan totalnya Setelah itu kita cari arus totalnya dulu jadi itu sama dengan Fever Tambak yang kita masukkan hanya itu 10 per 4,6 + 0,4 jadi kita akan dapatkan disini 10 / 5 hasilnya adalah 2 a ini adalah arus Total jadi nilai arus total pada rangkaian arus totalnya ini kemudian dipakai untuk menentukan arus listrik pada 1 Ohm dan tegangan pada 9 Ohm jadi untuk pertanyaan pertama itu karena arus listrik pada hambatan 1 of untuk hambatan 1 Ohm ini dia itu rangkaian seri berarti dia memiliki arus yang sama dengan arus totalnya jadi y 3 itu sama dengan arus total atau in a = 2 a jadinya lah jawabannya Kemudian untuk pertanyaan bagian B hal yang harus kita ketahui adalah antara 9 Ohm dengan 6 Ohm ini dia itu dirangkai secara paralel jadi tegangan pada hambatan 1 itu sama dengan tegangan pada hambatan 2 itu sama dengan tegangan pada rangkaian paralel Tegangan pada rangkaian paralel nya ini dia akan mewakili nilai dari tegangan pada hambatan 1 dan hambatan 2 nya jadi kita akan cari jadi disini kita gunakan rumus V 1. = jadi kita gunakan arus total karena di sini antara rangkaian paralel dengan r 3 G itu dirangkai secara seri maka disini kita gunakan arus 2 a dikali R paralel jadi erphafillin yang digunakan karena kita ingin mencari pp-nya yang merupakan nilai dari V1 dan V2 nya seperti itu kemudian kita masukkan nilai 2 dikali dengan Rp nya itu adalah tadi kita dapatkan 3,6 kita kali kita mendapatkan hasilnya ialah 7,2 koordinat adalah jawabannya Sekian dari saya sampai di soal berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul

rbesarantotal mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum 1. sebuah mesin listrik mengangkat sebuah beban 20 kg vertical ke atas dengan kecepatan tetap 0,8 m/s selama 5 detik. percepatan gravitasi di tempat i tu 10 m/s2. jika efisiensi mesin 80%. daya listrik mesin tersebut adalah . w Pak Mono akan menjelaskan rumus hukum ohm dan contoh soal hukum Ohm ini ditemukan oleh George Simon Ohm. Ohm menembukan hubungan antara tegangan atau beda potensial dengan hambatan dan kuat arus listrik. Percobaan hukum Ohm dengan hambatan yang tetap tapi kuat arusnya kuat arus diperbesar maka beda potensial menjadi besar. Sebaliknya, jika kuat arus diperkecil, maka beda potensial menjadi Hukum OhmKuat arus yang mengalir pada suatu kawat penghantar akan berbanding lurus dengan beda potensial pada ujung-ujung kawat penghantar tersebut asalkan suhu kawat dijaga Ohm dirumuskan V = I RI = V/RR = V/IKeterangan V = Beda potensial atau tegangan voltI = Kuat arus listrik ampere atau AR = Hambatan listrik ohm atau 1Kohm = 1 kilo ohm = 1000 ohmContoh soal Hukum Ohm1. Suatu hambatan 12 dihubungkan dengan baterai. Setelah diukur dengan amperemeter, ternyata kuat arus yang mengalir adalah 1/2 ampere. Berapakah nilai tegangan pada baterai tersebut?2. Sebuah hambatan 9 dirangkai dengan baterai yang memiliki tegangan 6 volt. Berapakah nilai kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan tersebut?3. 2 buah baterai yang memiliki tegangan 3 volt dihubungkan dengan sebuah hambatan. Ternyata kuat arus listrik yang mengalir adalah 1/2 ampere. Berapakah nilai hambatan tersebut?4. 2 resistor memiliki masing-masing hambatan 2 ohm dan 2 ohm yang dirangkai secara seri. Kumudian kedua hambatan tersebut dirangkai dengan tegangan baterai yang nilainya 6 volt. Berapakah nilai kuat arus listrik yang mengalir pada kedua hambatan tersebut?5. 2 hambatan yang masing-masing bernilai 6 dan 3 disusun secara paralel. Kemudian hambatan tersebut dirangkai dengan tegangan baterai 3 volt. Berapakah nilai kuat arusnya?6. Perhatikan gambar rangkaian resistor yang disusun secara parelel berikut ini. Jika R1 = 6 dan R2 = 3 serta beda potensialnya 3 volt. Berapakah nilai kuar arus pada rangkaian tersebut?7. Berikut ini gambar rangkaian campuran atau gabungan rangkaian seri dan rangkaian paralel. R1 = 4 , R2 = 4 , R3 = 3 , R4 = 1 , V = 3 volt. Berapakah kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut?8. Carilah kuat arus pada gambar rangkaian kombinasi rangkaian paralel dan rangkaian seri berikut ini! Jika R1 = 6 , R2 = 6 , R3 = 6 , R4 = 3 , V = 6 Carilah beda potensial pada gambar rangkaian di bawah ini! R1 = 6 , R2 = 6 , R3 = 6 , R4 = 12 , R5 = 12 , I = 1 Perhatikan gambar di bawah ini! Jika R1 = 3 , R2 = 2 , I = 1 A, dan V = 6 volt. Carilah nilai hambatan pada R3!Oke demikianlah penjelasan pak Mono tentang rumus hukum ohm dan contoh soal hukum ohm. Semoga barmanfaat dan SEMANGAT BELAJAR! V= tegangan listrik (Volt), i = kuat arus listrik (A) dan R = hambatan (Ohm) Dan dikenal sebagai hukum Ohm. Atas jasa-jasanya, nama Ohm kemudian dijadikan sebagai satuan hambatan, disimbolkan Ω. Contoh soal hukum Ohm. Contoh soal 1. Alat pemanas listrik memakai 5 A apabila dihubungkan dengan sumber 110 V. Hambatannya adalah (dalam ohm) A Hukum Ohm merupakan salah satu materi pada mata pelajaran Fisika kelas XII. Materi ini mempelajari tentang arus listrik, tegangan, serta hambatan pada suatu rangkaian listrik. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum ini merupakan dasar dari semua rangkaian listrik. Hukum Ohm dapat membantu memahami tentang bagaimana suatu hubungan yang terjadi antara arus listrik, tegangan, dan hambatan dalam suatu rangkaian. Lalu, bagaimana bunyi Hukum Ohm dan rumusnya? Simak artikel berikut ini untuk mengetahuinya, ya! BACA JUGA Material GRC Pengertian, Kelebihan, Fungsi & Cara Aplikasinya iStock Hukum Ohm adalah salah satu ilmu dasar dari elektronika. Hukum Ohm merupakan hukum yang dapat digunakan menghubungkan antara arus, tegangan, atau resistansi dari suatu rangkaian listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa terdapat hubungan matematis antara arus, tegangan, dan resistansi jaringan. Latar belakang Hukum Ohm yaitu penelitian mengenai hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial di sebuah penghantar. Dialah Georg Simon Ohm, ahli fisika dan matematika asal Jerman yang namanya diabadikan menjadi suatu hukum. Pada penelitiannya, Ohm menemukan hubungan matematis antara kuat arus listrik dan beda potensial sehingga tercetuslah hukum ini. Bunyi Hukum Ohm iStock Bunyi Hukum Ohm adalah sebagai berikut. “Pada suhu tetap, kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar listrik I sebanding dengan tegangannya V.” I adalah kuat arus listrik dan V adalah beda potensial. Sementara itu, perbandingan antara kuat arus listrik I dan beda potensial V disebut hambatan listrik R. Hukum ini dapat digunakan untuk mengukur nilai resistor hambatan listrik yang ada pada suatu rangkaian. Satuan dari hambatan listrik adalah Ohm, yang kemudian disingkat dengan huruf Yunani menjadi simbol omega besar . Nilai 1 ohm = 1 omega, hal ini berarti jika voltase sebesar 1 volt akan menghasilkan arus sebesar 1 ampere. Rumus Hukum Ohm iStock Hukum Ohm rumusnya adalah sebagai berikut. R = V/I Keterangan R merupakan nilai hambatan listrik resistansi yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm . V merupakan nilai tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt V. I merupakan arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan ampere A. Hambatan listrik R dibagi dua, antara lain hambatan seri dan hambatan paralel. Hambatan seri merupakan rangkaian listrik yang tersusun secara berderetan dalam satu garis lurus. Dalam rangkaian seri, besar arus I selalu sama di setiap titik rangkaian. Rumus hambatan seri adalah Rtotal = R1 + R2 + R3 + …. + Rn. Hambatan paralel merupakan rangkaian listrik yang tersusun secara sejajar di mana terdapat lebih dari satu jalur listrik bercabang secara paralel. Dalam rangkaian paralel, voltase memiliki nilai yang sama dengan seluruh rangkaian listrik. Rumus hambatan paralel adalah 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …. + 1/Rn. BACA JUGA Teori Asam Basa Menurut Para Ahli Beserta Sifat & Contohnya Contoh dalam kehidupan sehari-hari iStock Contoh Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada lampu senter, televisi, dan radio. Peralatan tersebut dapat menyala atau berfungsi apabila ada aliran listrik yang bersumber dari tegangan yang dihubungkan dengan peralatan itu sendiri sehingga dapat menghasilkan beda potensial. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai sebuah alat listrik yang bertuliskan 220 V/2 A. Tulisan tersebut ditulis memiliki tujuan untuk menginformasikan bahwa alat listrik itu akan bekerja secara optimal jika dipasang dengan tegangan 220 V dan kuat arus 2 A. Lalu, bagaimana jika alat listrik tersebut dipasang pada tegangan yang lebih tinggi ataupun lebih rendah? Contoh, ada dua lampu yang ada tulisannya 220 V/2 A, masing-masing dipasang pada tegangan 440 V dan 55 V. Kira-kira apa yang akan terjadi? Lampu yang dipasang pada tegangan lebih besar akan bersinar lebih terang namun tidak tahan lama. Sementara lampu yang dipasang pada tegangan yang lebih rendah akan menjadi redup. Contoh soal iStock Berikut adalah beberapa contoh soal yang dapat Sedulur coba untuk lebih memahami materi ini. 1. Tiga buah hambatan disusun secara seri, masing-masing nilainya 3 ohm, 5 ohm, dan 4 ohm, dipasang pada tegangan 120 volt. Berapa besarnya tegangan pada hambatan 3 ohm? Jawaban Diketahui R1 = 3 ohm R2 =5 ohm R3 =4 ohm V = 120 volt Rtotal = 3 ohm + 5 ohm + 4 ohm = 12 ohm Ditanya V pada R2? Dijawab V = I x R I = V/Rtotal = 120/12 = 10 A V pada R2 bernilai 3 ohm adalah VR2 = I X R2 = 10 X 3 = 30 volt 2. Sebuah rangkaian listrik memiliki hambatan seri sebanyak 2 buah dan kuat arus sebesar 1 ampere dengan nilai masing-masing 4 ohm dan 5 ohm. Berapakah beda potensial yang terjadi pada rangkaian tersebut? Jawaban Diketahui Kuat arus listrik I = 1 A Hambatan R = 4 Ohm dan 5 Ohm Ditanya Beda potensial V? Dijawab Rangkaian seri = R1 + R2 Rangkaian seri = 5 + 4 Rangkaian seri = 9 ohm V = I × R V = 1 × 9 V = 9 volt Jadi, beda potensial suatu rangkaian tersebut adalah 9 volt. 3. Suatu rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari beban lampu pijar dan sumber daya berupa baterai. Rangkaian itu mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere. Akan tetapi, karena lampu pijar pada rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt maka dipasanglah resistor sebesar 6 ohm untuk menurunkan tegangan dari baterai. Berapakah besar tegangan listrik awal baterai sebelum dipasang resistor? Jawaban Diketahui Tegangan akhir V = 24 V Kuat arus listrik I = 2 A Hambatan R = 6 Ditanya Tegangan listrik V awal baterai? Dijawab Vakhir merupakan pengurangan dair Vawal dikurangi Vpenurunan. Vakhir = Vawal – Vpenurunan Vpenurunan = I × R Vpenurunan = 2 × 6 Vpenurunan = 12 volt Vakhir = Vawal – Vpenurunan 24 = Vawal – 12 Vawal = 24 + 12 = 36 volt Jadi, tegangan listrik V awal baterai tersebut adalah 36 volt. 4. Apabila sebuah resistor R memiliki beda potensial pada kedua ujungnya sebesar V dan dialiri sebuah arus litsrik I. Berapakah rasio perbandingan I mula-mula terhadap I akhir apabila resistor dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal? Jawaban I mula-mula I = V/R Kuat arus ketika R dinaikkan menjadi 2 kali dari nilai awal menjadi 2R Iakhir = V/2R = 0,5V/R Karena I = V/R, maka I/Iakhir = V/R/0,5V/R I/Iakhir = 1/0,5 I/Iakhir = 2/1 I/Iakhir = 21 Jadi, besarnya rasio perbandingan kuat arus awal terhadap kuat arus akhir adalah 21. Sekian informasi mengenai pengertian, bunyi, rumus, dan contoh dalam kehidupan sehari-hari maupun contoh soal Hukum Ohm. Selamat belajar ya, Sedulur! Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang! Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!

Jawabanpaling sesuai dengan pertanyaan Tentukan arus yang mengalir pada hambatan 4 ohm jika tegangan AB 12 Volt

Lewati ke kontenhubungan antara arus tegangan dan hambatan listrik. dalam rangkaian listrik terdapat hubungan antara arus tegangan dan hambatannilai hambatan listrik merupakan perbandingan atau hasil bagi antara tegangan dan arus listrik. hubungan tersebut diatur dengan persamaan sebagai berikutdalam rangkaian listrik hubungan antara kuat arus tegangan dan hambatan listrik diatur dengan persamaan sebagai berikutDimanaR = nilai hambatan listrik dalam satuan ohmV = nilai tegangan listrik dalam satuan VoltI = nilai arus listrik dalam satuan amperePada gambar diatas tegangan listrik dihasilkan oleh baterai disimbolkan dengan V, arus listrik disimbolkan dengan I, dan hambatan digambarkan sebagai resistor RContoh 1Sebuah sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 12V dan arus yang mengalir adalah sebesar 3A. Berapakah nilai hambatan pada rangkaian tersebut?PenyelesaianPada kasus diatas Nilai V = 12 dan I=3Rumus untuk mencari hambatan adalah R = V/I makaR = 12/3R = 4 ohmContoh 2Sebuah rangkaian listrik mempunyai tegangan 10V dan hambatan 2 ohm. Berapakah berapakah besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut ?PenyelesaianV = 10R = 2Untuk mencari rumus arus listrik I maka sobat dapat mencarinya sebagai berikutRumus utama adalah R = V/IR = V/I2 = 10/II = 10/2I = 5ABaca juga artikel lainnya tentang pengertian dioda dan cara kerja diodaNavigasi pos

Denganmenggunakan persamaan hambatan pengganti pada rangkaian hambatan paralel dan Hukum Ohm dapat dicari besar nilai I sebagai berikut. Besar arus listrik. Jadi, Berdasarkan gambar di bawah, jika besar tegangan listrik 12 Volt, maka urutkan nilai kuat arus yang tepat dari kuat arus kecil ke besar! 2rb+ 5.0.

Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar ya. Pernahkah Quipperian mendengar komponen listrik bernama potensiometer? Potensiometer adalah alat yang nilai hambatan listriknya bisa siubah-ubah. Potensiometer ini biasa digunakan pada setrika listrik, kipas angin, lampu, dan beberapa perangkat elektronika lain. Pada prinsipnya, alat elektronika bisa digunakan jika mendapatkan suplai arus listrik yang tepat. Jika arus yang masuk terlalu kecil, perangkat pasti tidak bisa nyala. Itulah sebabnya perlu adanya potensiometer. Nah, ternyata prinsip kerja potensiometer ini didasarkan pada hukum Ohm, lho. Ingin tahu selengkapnya tentang hukum Ohm? Check this out! Sejarah Hukum Ohm Pada tahun 1827, seorang fisikawan asal Jerman, George Simon Ohm berhasil merumuskan suatu hukum kelistrikan yang disebut hukum Ohm. Hukum tersebut termuat dalam paper hasil penelitiannya yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”. Pada zaman itu, hukum inilah yang berhasil menjelaskan hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial di ujung-ujungnya. Jika terdapat beda potensial antara dua titik lalu dihubungkan dengan perangkat, maka akan muncul arus listrik. Rumusan Hukum Ohm Ohm menyatakan bahwa arus akan naik menjadi dua kali semula saat beda potensial di ujung hambatan dinaikkan dua kali semula. Artinya, kenaikan arus listrik sebandingan dengan kenaikan beda potensial. Secara matematis, pernyataan Ohm ini bisa dituliskan sebagai berikut. Besarnya kuat arus yang mengalir pada penghantar, ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh beda potensial. Melainkan ada besaran lain yang mampu menghambat aliran elektron pada penghantar. Besaran itu kemudian disebut sebagai hambatan listrik. Keberadaan hambatan ini mampu memperlambat aliran elektron karena adanya interaksi dengan atom-atom pada penghantar. Oleh karena itu, semakin besar hambatan listriknya, semakin kecil arus yang akan mengalir. Hal itu menunjukkan bahwa hambatan listrik berbanding terbalik dengan arus listrik. Dari dua kesimpulan yang berhasil ia peroleh, Ohm berhasil merumuskan persamaan berikut. Dengan ketentuan sebagai berikut i = kuat arus listrik A; V = tegangan listrik volt; dan R = hambatan listrik/resistivitas Ohm. Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika hambatan listriknya dibuat tetap, maka tegangan listrik akan sebanding dengan arus. Persamaan itulah yang nantinya dikenal sebagai persamaan hukum Ohm. Rangkaian listrik yang hambatannya memenuhi hukum Ohm, hubungan antara tegangan V dan arusnya i digambarkan dalam grafik berikut. Hambatan Jenis Hambatan jenis erat kaitannya dengan kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Beberapa bahan sangat peka terhadap kekuatan menghantarkan arus listrik. Seberapa peka suatu bahan bisa menghantarkan arus listrik bergantung seberapa kecil hambatan jenisnya, contohnya saja konduktor. Konduktor merupakan penghantar listrik yang baik karena memiliki hambatan jenis kecil. Potensiometer Di awal artikel kamu sudah dijelaskan tentang potensiometer, ya. Jadi, potensiometer memiliki suatu bagian yang disebut wiper. Kegunaan wiper ini nantinya adalah untuk memilih hambatan agar dihasilkan arus listrik yang sesuai kebutuhan perangkat. Contoh potensiometer bisa kamu temukan pada pengatur volume DVD maupun tape. Tidak hanya itu, potensiometer biasa digunakan sebagai pengatur tegangan pada power supply. Agar pemahamanmu tentang hukum Ohm semakin terasah, simak contoh soal berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah kawat panjang dihubungkan dengan sumber tegangan. Besar tegangan dibuat bervariasi untuk melihat perbedaan kuat arus listriknya. Dari percobaan tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut. Dari grafik tersebut, tentukan kawatnya! Pembahasan Hambatan merupakan gradien dari grafik tegangan V terhadap kuat arus i. Untuk itu, tentukan terlebih dahulu dua titik yang tepat dilalui oleh garis pada grafik. Berdasarkan gambar, dua titik tersebut adalah 0,0 dan 0,8;20. Kuat arus listrik ditunjukkan oleh sumbu X, sedangkan tegangan listriknya ditunjukkan oleh sumbu Y. Dengan demikian, diperoleh Jadi, besar hambatan kawatnya 25 Ohm. Contoh Soal 2 Ketika arus listrik 0,75 mA mengalir pada suatu hambatan, beda potensial yang terukur adalah 1,5 volt. Ketika arus listrik yang mengalir 0,25 mA, tentukan beda potensial yang terukur pada hambatan tersebut! Pembahasan Diketahui i1 = 0,75 mA V1 = 1,5 volt i2 = 0,25 mA Ditanya V2 = …? Pembahasan Mengingat hambatan yang digunakan sama, berarti R1 = R2. Jadi, beda potensial yang terukur saat arusnya 0,25 mA adalah 0,5 volt. Contoh Soal 3 Dua buah hambatan sebesar 3 Ohm dan 5 Ohm dirangkai secara paralel. Lalu, hambatan tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan 15 volt. Tentukan kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian! Pembahasan Diketahui R1 = 3 Ohm R2 = 5 Ohm V = 15 volt Ditanya i =…? Pembahasan Mula-mula, Quipperian harus mencari hambatan pengganti totalnya. Oleh karena hambatan dirangkai secara paralel, gunakan persamaan berikut. Substitusikan nilai hambatan pengganti paralel di atas pada persamaan hukum Ohm, seperti berikut. Jadi, kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut adalah 8 A. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang hukum Ohm. Semoga bermanfaat buat Quipperian, ya. Jangan pernah bosan untuk belajar Fisika karena Fisika itu mudah. Asalkan Quipperian rajin dan tekun mengerjakan latihan soal. Berbicara tentang latihan soal, Quipper Video menyediakan ribuan latihan soal yang bisa kamu kerjakan kapanpun dan dimanapun. So, tunggu apa lagi, yuk gabung bareng Quipper Video. Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari
Pertanyaan Sebuah akumulator dengan GGL 12 volt dan hambatan dalam 1 ohm digunakan untuk menyalakan lampu kecil dengan hambatan 2 ohm seperti gambar berikut. Besar tegangan listrik pada lampu adalah. 12 volt.
Bunyi Hukum Ohm Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”. Hukum Ohm dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm 1787-1854. Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik. Hukum Ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika dan merupakan hukum dasar pada rangkaian listrik. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita tidak hanya dapat menghitung, tapi juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan pada rangkaian dan juga untuk memperoleh nilai resistansi atau hambatan yang diperlukan. Rumus Hukum Ohm Simbol yang digunakan pada hukum Ohm adalah V untuk voltase atau tegangan listrik yang diukur dalam satuan volt, R untuk resistansi atau hambatan yang diukur dalam satuan ohm , dan I untuk arus listrik yang diukur dalam satuan ampere. Sesuai dengan bunyi hukum Ohm, secara matematis untuk menghitung besar voltase listrik menggunakan rumus Dan untuk menghitung kuat arus listrik, rumus diatas dipakai kembali sehingga Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan hambatan Untuk memudahkan mengingat, dapat dilihat pada gambar dibawah yang mengilustrasikan rumus yang dipakai pada hukum Ohm. Dari gambar diatas, kita dapat mengingat rumus dengan mudah dengan cara menutup salah satu huruf untuk mencari rumusnya. Contoh jika kita ingin mencari nilai tegangan listrik, tutup huruf V pada segitiga diatas, maka didapat rumusnya adalah IR, dan begitu pula untuk mencari rumus lainnya caranya sama. Rangkaian Listrik Rangkaian adalah lintasan listrik yang dilalui dari sumber daya dan kembali lagi. Semua bagian dari rangkaian sederhana harus menghantarkan listrik dan dan terhubung satu sama lain. Ada dua jenis rangkaian, seri dan paralel. Senter adalah contoh rangkaian seri; semua komponen terhubung satu sama lain. Rangkaian paralel memiliki baterai aatu komponen lain yang terhubung saling menyilang. Pada rangkaian listrik, tegangan, resistansi, atau arus yang lewat dapat dihitung dengan rumus hukum Ohm. Komponen dalam rangkaian listrik masing-masing digambarkan dengan simbol khusus dan berbeda satu sama-lain. Ini dimaksudkan agar komponen dan koneksi dapat digambarkan dengan jelas. Pada diagram komponen sederhana dibawah ini, dapat dilhat berbagai simbol yang dipakai pada komponen listrik. Gambar diagram rangkaian dibuat untuk memudahkan dan menyederhanakan komponen listrik sesungguhnya. Makin besar resistansi atau hambatan dalam rangkaian, makin kecil arus yang mengalir. Begitu pula sebaliknya, jika sumber daya yang diberikan terlalu besar, maka beban juga harus mampu menerima daya yang besar. Jika beban menerima daya diatas kemampuannya, maka dapat terjadi kerusakan komponen pada alat tersebut overload. Jika arus yang mengalir pada rangkaian terlalu besar untuk dapat diterima beban, maka dipakai satu komponen listrik yang bernama resistor. Resistor merupakan salah satu komponen listrik yang menyebabkan tegangan listrik turun. Contoh Soal Hukum Ohm Contoh Soal 1 Pada suatu rangkaian listrik sederhanan terdapat penyuplai daya dengan tegangan 10 volt dan beban dengan hambatan 10 ohm. Berapakah besarnya kuat arus pada rangkaian tersebut? Pembahasan Dengan menggunakan hukum Ohm, kita dapat langsung mencari nilai kuat arus pada rangkaian sederhana dengan memakai rumus Jadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar 1 Ampere. Contoh Soal 2 Diketahui nilai tegangan pada suatu rangkaian sebesar 24 volt dan nilai arus yang terbaca pada amperemeter sebesar 10 mA. Berapakah nilai resistansinya? Pembahasan Pertama, semua nilai harus disesuaikan dulu dengan satuan sesuai standar. Diketahui besar arus Dengan menggunakan rumus hukum Ohm, dapat langsung dicari besar resistansi dengan memakai rumus Jadi, resistansi pada rangkaian tersebut sebesar 2400 ohm atau 2,4 kilo ohm. Contoh Soal 3 Kamu diharuskan merancang sebuah rangkaian listrik tertutup yang terdiri dari sumber daya berupa baterai dan beban berupa lampu pijar. Kabel pada rangkaian tersebut mampu menghantarkan arus listrik sebesar 2 ampere dan baterai yang dipakai menghasilkan tegangan sebesar 36 volt. Akan tetapi, lampu pijar pada rangkaian tersebut hanya dapat menyala jika dialiri listrik sebesar 24 volt sehingga kamu harus memasang resistor untuk menurunkan tegangan dari baterai. Berapa besar resistansi yang diperlukan pada resistor yang dipakai? Pembahasan Dari soal diketahui bahwa diperlukan penurunan tegangan sebesar V = 36 v – 24 v = 12 volt Dengan menggunakan rumus hukum Ohm, dapat dicari nilai resistansi Jadi, pada rangkaian tersebut harus dipasang resistor sebesar 6 ohm agar lampu pijar dapat menyala. Kontributor Ibadurrahman Mahasiswa S2 Teknik Mesin FT UI Materi lainnya Tata Surya Besaran Pokok dan Besaran Turunan Gelombang Elektromagnetik .
  • 6mdx992t13.pages.dev/194
  • 6mdx992t13.pages.dev/238
  • 6mdx992t13.pages.dev/292
  • 6mdx992t13.pages.dev/292
  • 6mdx992t13.pages.dev/233
  • 6mdx992t13.pages.dev/281
  • 6mdx992t13.pages.dev/236
  • 6mdx992t13.pages.dev/78
  • 6mdx992t13.pages.dev/212
  • tegangan listrik pada hambatan 9 ohm