Pengertian perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor adalah perekonomian yang terdiri atas interaksi 2 pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan. Dalam makroekonomi, interaksi perekonomian 2 sektor ini dipandang sebagai aktivitas ekonomi yang paling sederhana. Dalam analisis sederhana perekonomian 2 sektor ini diasumsikan tidak ada keterlibatan sektor pemerintah dan luar negeri dalam kegiatan ekonomi. Interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor hanya dari sektor perusahaan dan rumah perekonomian 2 sektor menyangkut konteks tingkat kegiatan ekonomi negara. Sehingga perekonomian 2 sektor membicarakan tentang pendapatan nasional atau permintaan agregat atau penawaran agregat. Namun keseimbangan perekonomian yang dibangun dengan asumsi sederhana dimana ada 2 pelaku interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian 2 sektor dapat dibedakan dalam 2 corak kegaitan ekonomi. Pertama, melihat interaksi pelaku ekonomi 2 sektor dalam kondisi perekonomian subsistem. Kedua, melihat interaksi pelaku ekonomi 2 sektor dalam kondisi perekonomian modern. Kedua perbedaan kondisi perekonomian ini, membawa sedikit perbedaan interaksi dalam perekonomian 2 sektor tersebut. Kelebihan dan kekurangan ekonomi tiga sektor dan empat sektor
DuaMotor yang Disuntik Mati pada 2021. Pemilihan sektor usaha disesuaikan dengan kemampuan. Kekurangan. Kelebihan. Sektor ekonomi pemerintah dan swasta terpisah secara jelas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Teori Perubahan Struktural Teori-teori perubahan struktural struktural change theory memusatkan perhatiannya pada mekanisme yang akan memungkinkan negara- negara terbelakang untuk mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri mereka dari perekonomian pertanian subsisten tradisional yang hanya mampu mencukupi keperluan sendiri ke perekonomian yang lebih modern, lebih berorientasi ke kehidupan perkotaan, dan lebih bervariasi, serta memiliki sektor industri manufaktur dan jasa-jasa yang tangguh Todaro, 2000. Teori W. Arthur Lewis Teori Lewis membahas proses pembangunan di negara-negara Dunia Ketiga yang mengalami kelebihan penawaran tenaga kerja. Menurut model yang diajukan oleh Lewis, perekonomian yang terbelakang terdiri dari dua sektor 1 Sektor tradisional, yaitu sektor pedesaan subsisten yang kelebihan penduduk dan ditandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja sama dengan nol. Ini merupkan situasi yang memungkinkan Lewis untuk mendefinisikan kondisi βsurplusβ tenaga kerja sebagai suatu fakta bahwa sebagian tenaga kerja tersebut ditarik dari sektor pertanian dan sektor itu tidak akan kehilangan outputnya sedikit pun. Universitas Sumatera Utara 2 Sektor industri perkotaan modern yang tingkat produktivitasnya tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang ditransfer sedikit demi sedikit dari sektor subsisten. Perhatian utama dari model Lewis ini diarahkan pada terjadinya proses pengalihan tenaga kerja di sektor yang modern. Pengalihan tenaga kerja dan pertumbuhan kesempatan kerja tersebut dimungkinkan oleh adanya perluasan output pada sektor modern tersebut. Universitas Sumatera Utara Total Produk Manufaktur Total Produk Manufaktur TP M =fL M ,K,t K 3 K 2 K 1 TP A =fL A ,K,t TP 3 TP M K 3 TP M K 2 TP 2 T TP A K TP M K 1 OβTOβL A =A TP 1 Q LM Q LA Upah riil AP LA MP MP LA MP LA W F G H S L A A D 3 K 3 D 2 K 2 AP LA D 1 K 1 0 L 1 L 2 L 3 0 L A Jumlah Tenaga Kerja Q LM Jumlah Tenaga Kerja Q LA Modern Industri Tradisional Pertanian Sumber Jhingan 2008 Gambar Model Pertumbuhan Sektor Modern dalam Perekonomian Dua Sektor yang Mengalami Surplus Tenaga Kerja Hasil Rumusan Lewis Universitas Sumatera Utara Teori Hollis B. Chenery Teori Chenery mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik yang sekiranya berpengaruh besar terhadap keberhasilan proses pembangunan. Faktor-faktor yang didapatinya penting antara lain adalah kelancaran transisi dari perekonomian agraris ke perekonomian industri; kesinambungan akumulasi modal fisik dan manusia; perubahan jenis permintaan konsumen dari produk kebutuhan pokok ke berbagai macam barang dan jasa; perkembangan daerah perkotaan terutama pusat-pusat industri berkat migrasi para pencari kerja dari daerah-daerah pertanian di pedesaan dan kota-kota kecil; serta pengurangan jumlah anggota dalam setiap keluarga dan kenaikan populasi pada umumnya Todaro, 2000. Analisis teori Pattern of Development menjelaskan perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi dari negara berkembang yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional beralih ke sektor industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Peningkatan peran sektor industri dalam perekonomian sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita yang berhubungan sangat erat dengan akumulasi capital dan peningkatan sumber daya Human Capital. a Dilihat dari Permintaan Domestik Apabila dilihat dari permintaan domestik akan terjadi penurunan permintaan terhadap konsumsi bahan makanan karena dikompensasikan oleh peningkatan permintaan terhadap barang- barang non kebutuhan pangan, peningkatan investasi, dan peningkatan anggaran belanja pemerintah yang Universitas Sumatera Utara mengalami peningkatan dalam struktur GNP yang ada. Di sektor perdagangan internasional terjadi juga perubahan yaitu peningkatan nilai ekspor dan impor. Sepanjang perubahan struktural ini berlangsung terjadi peningkatan pangsa ekspor komoditas hasil produksi sektor industri dan penurunan pangsa sektor yang sama pada sisi impor. b Dilihat dari Tenaga Kerja Apabila dilihat dari sisi tenaga kerja ini akan terjadi proses perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian di desa menuju sektor industri di perkotaan, meski pergeseran ini masih tertinggal lag dibandingkan proses perubahan struktural itu sendiri. Dengan keberadaan lag inilah maka sektor pertanian akan berperan penting dalam peningkatan penyediaan tenaga kerja, baik dari awal maupun akhir dari proses tranformasi perubahan struktural tersebut. Secara umum negara-negara yang memiliki tingkat populasi tinggi yang pada dasarnya menggambarkan tingkat permintaan potensial yang tinggi, cenderung untuk mendirikan industri yang bersifat substitusi impor. Artinya mereka memproduksi sendiri barang-barang yang dulunya impor untuk kemudian dijual di pasaran dalam negeri. Sebaliknya negara-negara dengan jumlah penduduk yang relatif kecil, cenderung akan mengembangkan industri yang berorientasi ke pasar internasional. Teori perubahan struktural menjelaskan bahwa percepatan dan pola transformasi struktural yang terdaji pada suatu negara dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Universitas Sumatera Utara Dari pengamatan βChenery dan Syrquinβ di peroleh pola yang sistematik bahwa dalam tahap awal pembangunan ekonomi sektor pertanian sangat menonjol, kemudian dengan semakin tingginya Produk Nasional Bruto PNB peran pertanian akan semakin menurun. Sedangkan pangsa industri dan jasa-jasa semakin meningkat, landasan dari terjadinya perubahan dengan arah seperti di atas diawali dengan kesenjangan produktivitas marginal dari sumber daya yang dipakai di sektor pertanian dan industri Sirojuzilam dan Kasyful Mahalli, 2010. Sumber Tulus Tambunan 2001 Gambar Perubahan Struktur Ekonomi dalam Proses Pembangunan Ekonomi Secara lengkap faktor-faktor yang dianalisis oleh Chenery dan Syrquin untuk menunjukkan perubahan-perubahan dalam struktur ekonomi dalam proses pembangunan, dan cara-cara yang digunakan untuk menunjukkan corak perubahan tersebut, dikemukakan dalam tabel Universitas Sumatera Utara Tabel Cara-cara yang Digunakan untuk Menunjukkan Corak Perubahan Struktur Ekonomi dalam Proses Pembangunan Faktor-faktor yang Dianalisis Cara-Cara Yang Digunakan Untuk Menunjukkan Perubahan yang Terjadi I. Proses Akumulasi 1. a. b. c. 2. a. b. 3. a. b. Pembentukan modal. Tabungan domestik bruto Pembentukan modal domestik bruto Aliran masuk modal di luar impor barang dan jasa Pendapatan pemerintah. Pendapatan pemerintah Pendapatan dari pajak Pendidikan. Pengeluaran untuk pendidikan Tingkat pemasukan anak-anak ke sekolah dasar dan sekolah menengah Dengan melihat perubahan nilai-nilainya dan dinyatakan sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto GDP. ο Dengan menunjukkan perubahan persentase GDP untuk pendidikan. ο Dengan menunjukkan perubahan persentase anak- anak yang bersekolah di sekolah dasar dan sekolah menengah. II. Proses Alokasi Sumber Daya 4. a. b. c. d. 5. a. b. c. d. 6. a. b. c. d. Struktur permintaan domestik. Pembentukan modal domestik bruto Konsumsi rumah tangga Konsumsi pemerintah Konsumsi atas bahan makanan Struktur produksi. Produksi sektor primer Produksi sektor industri Produksi perusahaan utilities Produksi sektor jasa Struktur perdagangan. Ekspor Ekspor bahan mentah Ekspor barang-barang industri Impor Dengan melihat perubahan nilai-nilainya dan dinyatakan sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto GDP. Universitas Sumatera Utara Tabel Lanjutan Faktor-faktor yang Dianalisis Cara-Cara Yang Digunakan Untuk Menunjukkan Perubahan yang Terjadi III. Proses Demografis dan Distribusi 7. a. b. c. 8. 9. a. b. 10. a. b. Alokasi tenaga kerja. Dalam sektor primer Dalam sektor industri Dalam sektor jasa Urbanisasi. Penduduk daerah urban Transisi demografis. Tingkat kelahiran Tingkat kematian Distribusi pendapatan. Bagian dari 20 persen penduduk yang menerima pendapatan paling tinggi Bagian dari 40 persen penduduk yang menerima pendapatan paling rendah Dengan melihat perubahan jumlahnya dan dinyatakan sebagai persentase dari keseluruhan jumlah tenaga kerja. Dengan melihat perubahan jumlahnya dan dinyatakan sebagai persentase dari keseluruhan jumlah penduduk Dengan melihat perubahan persentase Produk Nasional Bruto GNP yang diterima oleh masing-masing golongan pendapatan tersebut. Sumber Sadono Sukirno 2006 Teori John Fei dan Gustav RanisInilahKelebihan dan Kekurangan Sektor Ekonomi Pemerintahan Jokowi 2014-2019. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah, mencatat torehan keberhasilan Pemerintahan Jokowi -JK selama lima tahun memimpin. Menurutnya, salah satu keberhasilan besar era Jokowi -JK adalah pembangunan infrastruktur
A. Perekonomian Dua Sektor Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian dimisalkan tidak terdapat kegiatan pemerintah maupun perdagangan luar negeri. Gambar 1 Siklus Aliran Pendapatan dalam Perekonomian 2 Sektor Ciri-Ciri Aliran Pendapatan Dua Sektor Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh badan-badan keuangan dari sektor rumah tangga. B. Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan Ciri-ciri hubungan konsumsi dan pendapatan Pada pendapatan yang rendah, rumah tangga akan menutupnya dari tabungan / mengambil dari tabungan. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi Pada pendapatan yang tinggi, Rumah Tangga menabung Bentuk umum Yd = C + S Keterangan Yd Pendapatan disposibel C Konsumsi rumah tangga S Tabungan TABEL 1 PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM RIBU RUPIAH Pendapatan disposibel Pengeluaran Konsumsi Tabungan Yd C S 0 125 -125 100 200 -100 200 275 -75 300 350 -50 400 425 -25 500 500 0 600 575 25 700 650 50 800 725 75 900 800 100 1000 875 125 C. Kecondongan Mengkonsumsi dan Menabung Defenisi Kecondongan Mengkonsumsi Propensity to Consume Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal MPC didefenisikan sebagai perbandingan antara pertambahan konsumsi C yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel Yd yang diperoleh. Rumusnya MPC = C/Yd Kecondongan Mengkonsumsi Rata-Rata APC didefenisikan sebagai perbandingan antara tingkat konsumsi C dengan pendapatan disposibel Yd ketika konsumsi tersebut dilakukan. Rumusnya Apc = C/Yd Definisi Kecondongan Menabung Propensity to Save Kecondongan Menabung Marjinal MPS didefenisikan sebagai perbandingan antara pertambahan tabungan S yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel Yd yang diperoleh. Rumusnya MPS = S/Yd Kecondongan Menabung Rata-Rata APS didefenisikan sebagai perbandingan antara tingkat tabungan S dengan pendapatan disposibel Yd. Rumusnya APS = S/Yd Contoh Perhitungan Tabel II KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG MARJINAL DAN RATA-RATA Pendapatan disposibel Pengeluaran Konsumsi Tabungan Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata Kecondongan Menabung Marjinal Kecondongan Menabung Rata-rata Yd C S MPC APC MPS APS CONTOH 1 MPC TETAP β 1,50 β -0,50 0,75 1,13 0,25 -0,13 β 0,75 1,00 0,25 β 0,75 0,94 0,25 0,06 CONTOH 2 MPC MAKIN KECIL β 1,50 β -0,50 0,80 1,15 0,20 -0,15 0,75 1,02 0,25 -0,02 0,70 0,94 0,30 0,06 Tabel III HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN KONSUMSI C DAN MENABUNG S Pendapatan disposibel MPC APC MPS APS MPS + MPC APS + APC 1 2 3 4 5 6 7 CONTOH 1 MPC TETAP Rp β 1,50 β -50 β 0,75 1,13 0,25 -0,13 1 1 0,75 1,00 0,25 β 1 1 0,75 0,94 0,25 0,06 1 1 CONTOH 2 MPC MAKIN KECIL Rp β 1,50 β -0,50 β 0,80 1,15 0,20 -0,15 1 1 0,75 1,02 0,25 -0,02 1 1 0,70 0,94 0,30 0,06 1 1 D. Fungsi Konsumsi dan Tabungan Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional atau pendapatan disposibel perekonomian tersebut. Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional atau pendapatan disposibel perekonomian tersebut. TABEL IV. PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM TRILIUN RUPIAH Pendapatan Nasional Y Konsumsi C Tabungan S 0 90 -90 120 180 -60 240 270 -30 360 360 0 480 450 30 600 540 60 720 630 90 840 720 120 960 810 150 1080 900 180 1200 990 210 GAMBAR 1. FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN E. Persamaan Fungsi Konsumsi dan Tabungan 1. Fungsi Konsumsi Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional Bentuk umum C = a + b Y Keterangan a = Konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0 b = kecondongan mengkonsumsi marginal C = Tingkat konsumsi Y = Pendapatan Nasional Untuk menghitung nilai a, dirumuskan a = APC-MPC y 2. Fungsi Tabungan Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional Bentuk umum S = β a + 1 β b Y Keterangan a = Konsumsi rumah tangga ketika Pendapatan nasional adalah 0 b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal C = Tingkat Konsumsi Y = Pendapatan Nasional F. Keseimbangan Tingkat Konsumsi Keseimbangan konsumsi terjadi apabila semua pendapatan habis digunakan untuk konsumsi, jadi dapat dirumuskan Y = C G. Investasi Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian. Penentu Tingkat Investasi Investasi, keuntungan, dan tingkat bunga Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan Kemajuan teknologi Tingkat pendapatan nasional & perubahannya Keuntungan yang diperoleh Penentu-Penentu Investasi yang Lain Ramalan Keadaan di masa datang Perubahan dan perkembangan teknologi Efek pertumbuhan pendapatan nasional Keuntungan perusahaan H. Grafik Keseimbangan Perekonomian Negara Sumber1 Ko-eksistensi sektor publik dan privat. Dalam sistem ekonomi campuran, terdapat penyelarasan antara dua sistem ekonomi privat (kapitalis) dan publik (sosialis). Ekonomi sektor privat terdiri dari unit-unit produksi yang dimiliki secara pribadi dan dikerjakan atas dasar keuntungan.
Koperasiadalah satu dari tiga pelaku ekonomi di Indonesia setelah sektor pemerintah (BUMN) dan sektor swasta (BUMS). Namun hingga saat ini, kontribusi koperasi terhadap pendapatan nasional masih jauh tertinggal. Artikel kali ini akan menjabarkan mengenai kelebihan dan kelemahan koperasi sebagai sebuah badan usaha.Hubunganantara Konsumsi dan Pendapatan Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya pengeluaran sektor rumah tangga konsumen. Salah satu diantaranya ialah peningkatan pendapatan. Kenaikan pendapatan berdampak pada peningkatan daya beli sehingga pengeluaran pun meningkat. Hal inilah yang mendorong terjadinya inflasi. .